"Catatan Manusia Aneh dan Norak"
Powered By Blogger

Selasa, 27 November 2012

Cerpen : Penyesalan atau bukan?


“Golongan alkali terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium dan sesium. Sedangkan logam alkali tanah terdiri atas …..,” teriak Nimas dalam kamarnya. Sudah kebiasaannya jika ada ulangan atau hafalan dia belajar dan menghafal dengan teriak sekeras-kerasnya di dalam kamar. Sangat efisien memang, daya hafalnya jauh lebih tinggi dibanding kan Ayu teman sebangkunya dari SD. Tidak hanya daya hafalnya yang cepat, namun kelengketan ilmu yang memang terbukti sangat lengket. Bagaikan lem gila yang super duper gila.
Besok memang ada ulangan kimia, yang sudah dijanjikan Bu Nisa. Guru bidang studi kimia tentunya hehe. “Jum’at depan kita ulangan elektrolisis dan unsur-unsur golongan utama,” pesan Bu Nisa santai. Ingatan Nimas kembali pada pembelajaran kimia jum’at lalu.
“Bab elektrolisis memang perlu hitungan dan pemahaman yang banyak sedangkan bab unsur-unsur golongan utama juga perlu hafalan yang exstra,” ujar Nimas. “Aku capeeeeeek,” keluh Nimas. “Aku pengen muntah. Rasanya aku sudah mulai bereaksi dengan unsur-unsur golongan A. Aku perlu Freon (CFC) untuk mendinginkan ku, yang rasanya diri ini siap meledak seperti bom atom dan mengeluarkan nyala api marcusuar,” keluh Nimas lagi.
Sepertinya efek samping dari pembelajarannya itu cukup banyak berpengaruh dengan pola fikir nya. Dan Nimas memustuskan untuk tidur dan masuk ke-alam bawah sadarnya. Meninggalkan rutinitas pembelajaran yang sangat-sangat melelahkan. “Istirahat dan tidur memang pantas untuk seorang yang sudah berusaha dengan maksimal dalam belajar,” pembelaan Nimas. “Setelah segenap usaha dilakukan, perjuangan mati-matian melawan hobby jalan-jalannku dan meninggalkan itu semua untuk belajar. Ini waktu yang teapat! Yah! Waktu yang sangat tepat! Waktu yang sangat tepat untuk tidur haha☺. Kita serahkan semuanya dengan kemampuan yang ada dan kita serahkan seluruhnya kepada yang diatas,” pembelaan terakhir Nimas yang perlahan terlelap tidur dan tak sadarkan diri.
Esok paginya Nimas melangkah dengan pasti dan yakin. Saat teman-temannya memegang buku dan komat kamit di bangku nya. Nimas hanya tersenyum penuh percaya diri, bahwa dia sudah siap tempur. Tinggal meyiapkan sejumlah peralatan menulisnya.
“Setelah belajar sampai larut malam, aku rasa aku tidak perlu takut,” ujar Nimas kepada Ayu teman sebangkunya. “Sombong! Kita tidak boleh puas dengan ilmu yang telah kita dapat. Sebisa mungkin bolak-balik lagi halaman buku LKS mu. Musuh dan tentara perang akan datang dalam hitungan menit. Siapkan amunisi dan kau akan menang,” ujar Ayu dengan semangat 45. ”Ah, semangat mu luar biasa. Aku tahu kau mantan pejuang kemerdekaan kan?,” celetuk Nimas bebas.
Bu Nisa pun melangkah gontai menuju ruangan kelas yang bersebelahan dengan toilet. Tak jauh dari kantor, tidak perlu pakai angkot dan tidak pakai macet hehe☺. “Baik anak-anak hari ini kita tidak jadi Ulangan, karena sebentar lagi kita Ulangan Umum dan soal yang di Ujian Nasionalkan itu dibuat dari Pemerintah Profinsi. Berhubung masih ada satu materi lagi yang belum ibu sampaikan, jadi hari ini kita lanjutkan materinya,” ujar Bu Nisa, “horeeeeeeee…,” teriak teman sekelas. “Ibu, baik dehh,” celetuk yang lain.
Namun ada sedikit kekecewaan di benak hati Nimas. “Yah,,, sudah belajar semalaman. Ehh, gak jadi ulangan,” Nimas kesal. Ada sedikit kekesalan juga di raut wajah Ayu, namun dia merespon Nimas dengan positif.
“ Gak apa,, kalo gak kaya gini toh belum tentu juga semalam kita belajar kan? Anggap saja ilmu yang semalam itu, tuhan titip untuk kita simpan. Dilain waktu keguna kok”
“tapikan udah capeeek, capek nya pake banget lagi pake kuadrat lagi pakai…,” Nimas kesal. “Sssssstttt… Sudahlah, kita lanjutkan saja pembelajaran kita”.
****
Nini Maryani